Minggu, 12 Januari 2014

Business Planning



LINGKUP PERMASALAHAN

      1.      What?

       -      Bisnis budidaya ikal Lele.

      2.      Why?

        -          Pangsa pasarnya yang masih sangat luas.
        -          Selain kebal terhadap berbagai macam penyakit waktu pemeliharaan ikan lele bisa dibilang singkat.
        -          Walaupun harganya relatif murah, protein ikan lele cukup tinggi.
        -          Banyak diminati/disukai oleh semua kalangan masyarakat, dari anak-anak sampai orang dewasa.

      3.      How?

            Karena keterbatasan lahan, maka budidaya ikan lele sebaiknya dilakukan di kolam terpal sehingga lebih praktis, mudah dan dapat memperkecil biaya. Selain itu, kolam terpal ini bisa dijalankan di medan yang tidak memungkinkan untuk membudidayakan ikan. Misalnya tanah dengan medan propos atau tanah berpasir.



TINJAUAN PUSTAKA


Saat ini, budidaya ikan lele merupakan peluang yang sangat prospektif, sangat menjanjikan. Menurut data Asosialisasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) menjabarkan, saat ini untuk wilayah jakarta tercatat lebih dari 6.000 pedagang pecel lele. Untuk memenuhi permintaan konsumen, rata-rata tiap pedagang membutuhkan 8-10 Kg lele, artinya dalam per hari sekitar 50 ton ikan lele dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Bukan hanya dijakarta, peluang usaha dalam bidang budidaya lele juga masih terbuka lebar di kota batam, hal ini karena tingginya kebutuhan lele di kota batam yang belum mampu dipenuhi seluruhnya oleh pembudidaya lokal. Mantan Penyuluhan Lapangan Dinas Kelautan Perikanan Peternakan dan Kehutanan (KP2K) kota batam Rudi Hendra menungkapkan, kebutuhan lele di kota Batam mencapai 298,5 ton perbulan. Sementara pembudidaya lokal hanya mampu memproduksi ikan lele sebesar 131 ton perbulan. Masih terjadi kekurangan hingga 167,5 ton ikan lele setiap bulannya yang akhirnya banyak dipenuhi dari lele impor.

Beralih ke gizi dari ikan lele, walau ikan lele suka hidup dalam air berlumpur bahkan cenderung kotor namun gizi dari ikan lele ini tidak bisa diremehkan. Fakta ilmiah Achmad Subagio, Ph.D dan rekannya Wiwik Windarti yang keduanya berasal dari FTP UNEJ, melakukan penelitian terhadap kandungan daging ikan lele dan menghasilkan kesimpulan bahwa kandungan gizi untuk ikan lele seberat 2,5 Kg setara dengan 1Kg daging sapi. Selain itu alternatif 1 Kg dari lele lebih baik dari 1 Kg daging sapi.

Bukan itu saja, dari penelitian tersebut juga menunjukan bahwa daging ikan lele dapat merangsang perkembangan otak anak karena kandungan gizinya sangat tinggi, banyak mengandung vitamin A.  Selain itu, lemak dalam daging ikan mengandung poli asam lemak tidah jenuh (PUFA) yang terdiri dari omega-3 dan omega-6 dan kandungan lemaknya jauh lebih rendah dibandingkan daging sapi atau daging ayam.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar